Serunya Ananda Big Alumna Belajar Menanam Tanaman Lewat Simulasi Seru!

Belajar tidak selalu harus duduk diam di kelas sambil menulis di buku. Kadang, belajar yang paling berkesan justru terjadi saat anak-anak diajak langsung praktik dan bereksperimen! Nah, itulah yang dilakukan oleh Ananda Big Alumna kali ini. Dalam rangka mempelajari tema “Tumbuhan”, mereka mengikuti kegiatan super seru — simulasi menanam tanaman!

Begitu kegiatan dimulai, suasana kelas langsung berubah jadi seperti kebun mini. Para guru sudah menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan: wadah kecil, tanah, dan tumbuhan palsu. Walau tanaman yang digunakan bukan tanaman asli, tapi semangat belajar para ananda sungguh terasa seperti mereka sedang benar-benar berkebun di dunia nyata.

Belajar Lewat Pengalaman Langsung

Sebelum praktik dimulai, para guru menjelaskan dulu secara sederhana tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Anak-anak diperkenalkan dengan akar yang menyerap air, batang yang menyalurkan makanan, daun yang menangkap sinar matahari, dan bunga yang mempercantik tumbuhan.

Penjelasan disampaikan dengan cara menyenangkan — sambil menunjuk gambar berwarna dan bermain tebak-tebakan. “Bagian mana ya yang biasanya ada di bawah tanah?” tanya Miss dengan senyum lebar. Spontan, anak-anak langsung menjawab, “Akar!” dengan suara kompak dan semangat.

Setelah itu, tiba saatnya yang paling ditunggu: simulasi menanam tanaman!
Setiap anak mendapatkan wadah kecil dan segenggam tanah. Dengan tangan mungil mereka, anak-anak mulai memasukkan tanah ke dalam wadah sambil tertawa riang. Ada yang menuangnya terlalu banyak hingga tumpah ke meja, ada juga yang dengan teliti merapikan setiap sisi wadahnya.

“Wah, seperti petani cilik ya!” celetuk salah satu guru, membuat anak-anak semakin semangat.

Menanam Tanaman Palsu, Belajar dengan Cara Seru

Setelah tanah dimasukkan, giliran tumbuhan palsu diletakkan ke dalam wadah. Walaupun palsu, namun bentuk dan warnanya dibuat mirip dengan tumbuhan sungguhan — lengkap dengan daun hijau dan bunga warna-warni. Anak-anak pun tampak bangga memegang hasil “tanaman” mereka masing-masing.

Di tahap ini, guru menjelaskan bahwa walaupun tanaman ini tidak bisa tumbuh sungguhan, mereka bisa membayangkan bagaimana proses tumbuhnya tanaman asli — mulai dari benih yang kecil, lalu muncul batang dan daun, hingga akhirnya berbunga.

Melalui simulasi sederhana ini, anak-anak belajar konsep penting dengan cara yang menyenangkan, visual, dan mudah diingat. Mereka jadi tahu bahwa untuk menanam tanaman dibutuhkan tanah, air, sinar matahari, dan perawatan yang penuh kasih sayang.

Nilai-Nilai yang Tumbuh Bersama Tumbuhan

Kegiatan ini bukan cuma soal menanam, tapi juga menumbuhkan nilai-nilai karakter di hati anak-anak. Saat berbagi tanah atau membantu teman yang kesulitan, mereka belajar tentang kerjasama dan empati.

Ketika tanaman mereka tumpah dan harus diperbaiki, mereka belajar tentang kesabaran dan tanggung jawab.
Dan ketika akhirnya “tanaman” mereka berdiri rapi di wadah, wajah mereka bersinar penuh rasa bangga dan percaya diri.

Di sinilah letak istimewanya metode belajar seperti ini — bukan hanya menambah pengetahuan, tapi juga menyentuh sisi emosional dan sosial anak-anak.

Belajar Tumbuhan, Belajar Kehidupan

Tema “Tumbuhan” ternyata menyimpan banyak makna. Guru pun menutup kegiatan dengan pesan indah, “Tanaman akan tumbuh jika dijaga dan disiram setiap hari. Begitu juga dengan diri kita — ilmu, iman, dan kebaikan juga perlu dirawat agar tumbuh subur di hati.”

Anak-anak pun mengangguk pelan, sambil memandangi tanaman kecil di hadapan mereka. Siapa sangka, dari kegiatan sederhana seperti ini, mereka sudah mulai belajar tentang kehidupan — tentang tumbuh, merawat, dan menjadi bermanfaat bagi sekitar.

Keseruan yang Tak Terlupakan

Setelah semua selesai, hasil karya mereka dipajang rapi di sudut kelas. Ruangan langsung terasa lebih hidup dengan deretan “tanaman mini” berwarna hijau cerah. Para ananda tersenyum bangga saat melihat hasil kerja keras mereka. Beberapa bahkan berfoto sambil memegang tanaman masing-masing — momen kecil yang penuh kenangan indah.

Kegiatan simulasi menanam tanaman ini menjadi bukti bahwa belajar bisa dilakukan dengan cara kreatif, seru, dan bermakna. Melalui kegiatan seperti ini, semangat belajar anak-anak tumbuh, rasa ingin tahunya berkembang, dan karakter baiknya semakin kuat — seperti tumbuhan yang tumbuh menuju cahaya.

Leave a Comment